September 3, 2016

Apakah Kita Bisa Menghidupkan Kembali Hewan Yang Sudah Punah ?

Apakah Kita Bisa Menghidupkan Kembali Hewan Yang Sudah Punah ?
 
Apakah Kita Bisa Menghidupkan Kembali Hewan Yang Sudah Punah ?


Bayangkan saat kita bertamasya ke taman safari, bukan hanya
Iguana atau Gajah yang kita lihat, tapi justru T-Rex dari zaman
Jura atau Mammoth berbulu dari zaman es.

Hmm.. Apakah mungkin hewan hewan yang telah punah ini bisa
dihidupkan kembali ?


Dino Park mungkin saja cuma kisah fiksi, tapi mungkin kita masih
bisa mewujudkan Pleistocene Park, yaitu padang tundra dingin
ala beberapa ratus ribu tahun yang lalu. Rupanya beberapa
peneliti biologi molekuler telah menemukan cara untuk
membangkitkan kembali spesies spesies hewan yang sudah
punah. Salah satunya, spesies hewan pada zaman es, Mammoth
berbulu.

Pertama tama, para peneliti mengekstrak DNA atau materi
genetik yang dapat ditemukan dari mumi Mammoth berbulu yang
ditemukan di dataran Siberia dan Alaska.

DNA sendiri dapat ditemukan dibagian tubuh Mammoth, seperti
darah, rambut, kuku, atau sumsum tulang. Proses ini tidak
mudah, karena setelah terpapar cuaca, suhu, bakteri, dan jamur
selama sekian lama, DNA akan rusak. Oleh karena itu, semakin
utuh kondisi sebuah spesimen, semakin banyak pula potongan
DNA yang kemungkinan masih bisa diekstrak.

Omong omong, sebenarnya apa itu DNA ?

Apa Itu DNA ?, Pengertian DNA, Cara Memodifikasi DNA, Adenine, Thymine, Cytosine, Guanine, Dampak Pengaruh DNA Terhadap Makhluk Hidupnya
Jadi, DNA adalah rantai molekul protein yang mewakili informasi
genetik makhluk hidup. DNA dapat ditemukan dalam nukleus
yang merupakan inti dari sebuah sel. Potongan potongan DNA
dapat disusun hingga membentuk genom, yaitu sekumpulan
kode yang dapat memprogram sebuah sel untuk berkembang
menjadi individu dewasa. DNA menentukan apakah seekor
makhluk hidup bertelinga besar atau kecil, suka tempat panas
atau tempat dingin, bermotif polos atau totol, makan tumbuhan
atau makan daging. Singkatnya, DNA-lah yang berperan
membuat Mammoth berbentuk dan berperilaku seperti
layaknya... seekor Mammoth.

Nah, potongan potongan DNA yang membuat Mammoth menjadi
unik ini kemudian digunakan para peneliti untuk memodifikasi
DNA sepupu terdekat mereka yang masih hidup, yaitu gajah asia.
Selanjutnya, kombinasi materi genetik kedua spesies disuntikkan
ke dalam sel embrio, yang kemudian ditanamkan di rahim induk
gajah asia. Melalui proses yang disebut Sintesis ini, kelak dapat
dihasilkan keturunan gajah asia yang memiliki ciri khas Mammoth
berbulu.

Apabila Mammoth berbulu dan spesies lain yang telah punah
berhasil dibangkitkan kembali, para peneliti percaya ada banyak
manfaat yang dapat diberikan bagi dunia ilmu pengetahuan.
Misalnya, kita bisa meneliti bagaimana Mammoth konon dapat
hidup di lingkungan ekstrem. Hasil penelitian ini bisa diterapkan
untuk membantu usaha pelestarian hewan hewan yang saat ini
hidup di lingkungan serupa.

Upaya ini juga dapat menjadi wujud tanggung jawab kita,
manusia, terhadap spesies yang telah punah. Meskipun misalnya,
secara teknis kita bisa menyalahkan kepunahan T-Rex dan
Dinosaurus lainnya pada hujan meteor, sesungguhnya ada
banyak spesies lain yang punah karena ulah kita, manusia.
Mungkin sudah seharusnya kita membayar kesalahan tersebut
dengan menghidupkan mereka kembali.

Namun, dimanakah mereka nantinya tinggal ?

Akankah kita mengembalikan mereka ke hutan hutan yang kini telah
gundul, atau sungai sungai yang telah dipenuhi dengan sampah dan
polusi, hanya untuk akhirnya punah kembali

Jadi, sebelum kita berpikir untuk menghidupkan kembali hewan
zaman purba, mungkin ada baiknya kita lebih dulu berusaha agar
hewan yang sekarang masih hidup, tidak bernasip sama seperti
kerabat mereka yang telah punah.
Dan seperti biasa, Terima Kasih :)

Gimana pendapat kalian..
Share dibawah :)