March 4, 2017

Mampukah Manusia Mencegah Kehancuran Bumi

Mampukah Manusia Mencegah Kehancuran Bumi
Mampukah Manusia Mencegah Kehancuran Bumi


Artikel ini adalah bagian ke-3 dari "Apa Yang Terjadi Jika Manusia Lenyap Dari Bumi ?"
Bagian Pertama bisa kamu baca di Apa Yang Terjadi Jika Manusia Lenyap Dari Bumi ?
Bagian Kedua bisa kamu baca di Seperti Apa Kehancuran Bumi Akibat Manusia ?

Empat setengah milyar tahun lalu, sebuah dunia tercipta. Dunia berwarna biru yang penuh kehidupan. Itulah bumi, yang sekarang menjadi rumah kita. Rumah yang pelan-pelan, entah disadari atau tidak, terancam hancur karena ulah kita sendiri… manusia.
Meski demikian, masih ada secercah harapan. Peradaban kita masih punya kesempatan untuk naik kelas, asalkan kita mau mengusahakannya. Faktanya, manusia sudah memulai usaha-usaha ini sejak 3 abad yang lalu.

Seperti apa usaha-usaha tersebut ? Ayo kita cari tau

Selama ini, kita mungkin berpikir bahwa panel surya, turbin angin, teknologi Green Energy  lain adalah tren abad 21. Padahal, teknologi-teknologi ini sesungguhnya sudah ada sejak abad ke-19. Mesin bertenaga surya telah dikenalkan penemu asal Perancis bernama Augustin Mouchot sejak tahun 1861. Pada masa itu, Menara Eiffel masih belum dibangun dan Patung Liberty bahkan baru ada kepalanya saja. Sayangnya, saat itu masyarakat lebih memilih memakai batu bara gara-gara harganya yang murah meriah.

40 tahun kemudian, mesin bertenaga surya dikembangkan kembali, kali ini oleh penemu asal Amerika Serikat bernama Frank Shuman. Frank punya impian besar menyulap Gurun Sahara yang kering kerontang menjadi perkebunan hijau, caranya dengan menggunakan mesin pengairan bertenaga surya. Sayangnya, kemajuan ini juga harus kandas, karena masyarakat lagi-lagi lebih memilih sumberdaya fosil. Maklum, waktu itu minyak bumi melimpah ruah dan mudah diolah.

Butuh sekitar 70 tahun lagi sampai manusia menyadari bahwa kerusakan bumi bukan cuma urusan satu dua negara, tapi seluruh dunia. Setelah terjadi aneka bencana lingkungan dan ancaman senjata nuklir, Hari Bumi pertama pun dirayakan.

Hari Bumi Sedunia, Hari bumi pertama diadakan tanggal 22 april 1970, 22 april setiap tahun diperingati sebagai hari bumi sedunia

Sampai sekarang, Hari Bumi masih kita rayakan bersama waktu-waktu khusus lain, seperti Earth Hour dan Car Free Day.


Lambang PBB dan UNEP, PBB kiri UNEP kanan,

Akhirnya, PBB pun membentuk badan khusus untuk lingkungan. Salah satu program UNEP adalah menyusun pedoman sistem pembuangan limbah. Kita mengenalnya sebagai gerakan 3R.

Gerakan 3R Reduce, Reuse, Racycle

Dari prinsip 3R, lahir juga produk-produk BioDesain, yang memadukan teknologi dan biologi untuk membuat produk ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah penggunaan jamur sebagai pengganti kulit dan plastik.

Saat ini, 195 negara telah menyepakati Paris Agreement untuk menjaga agar kenaikan suhu global tidak lebih dari 2 derajat celcius tahun 2100 nanti. Masalahnya, semua kemajuan ini cuma akan jadi tren kalau tanpa komitmen. Apalagi kalau masih saja ada presiden yang berpikir kalau perubahan iklim adalah hoax.

Kita, manusia, adalah satu-satunya makhluk bumi yang berhasil membangun peradaban. Artinya, kita sesungguhnya mampu membuat perubahan demi masa depan yang lebih cerah. Data dan fakta ada di depan mata. Aturan dan pedoman juga sudah tersedia. Pertanyaannya, maukah kita melaksanakannya?
Dan seperti biasa, terima kasih.

Gimana pendapat kalian..
Share dibawah :)