April 9, 2017

Kenapa Warna Api Bisa Bermacam-macam

Kenapa Warna Api Bisa Bermacam-macam
Sebenarnya Apa sih warna api yang sebenarnya, kenapa warna api bisa bermacam macam


Kamu pasti pernah melihat api, kan ? 
Kalau begitu, kamu pasti bisa menjawab pertanyaan ini. Sebetulnya, api itu warnanya apa sih ? Mungkin ada yang pengin menjawab kuning, oranye, biru, atau bahkan hitam seperti ehm… api neraka. Terus, bagaimana dengan kembang api warna-warni tiap tahun baru? Jadi seperti teman-teman kita ini,

pertanyaan tentang perbedaan warna api dan penyebab warna api yang berbeda

Apa kamu juga mulai penasaran soal warna api ?

AIR... TANAH... API... UDARA... Kita pasti sudah sangat akrab dengan keempat elemen tersebut. Selama berabad-abad, peradaban manusia di berbagai penjuru dunia mengenal keempat elemen tadi sebagai–dalam tanda kutip–“Materi” penyusun alam semesta. Faktanya, sains modern membuktikan bahwa api beda dari yang lain!
Bukan karena api suka menyerang elemen yang lain, tapi karena api ternyata bukan materi, melainkan efek yang tercipta dari reaksi materi-materi. Secara ilmiah, reaksi ini kita kenal sebagai “Pembakaran”.

Buat kamu yang cinta Kimia, inilah persamaan yang kamu tunggu-tunggu!

Rumus Persamaan Kimia Dalam Proses Pembakaran dan HidroKarbon

Singkatnya, pembakaran akan terjadi saat Bahan Bakar dipertemukan dengan Oksigen, lalu dipanaskan sampai ke titik nyalanya supaya bereaksi. Dari reaksi ini, terbentuknya Uap Air dan Karbondioksida. Selain itu, terlepas pula energi yang besar dalam bentuk Radiasi Panas dan Gelombang Cahaya. Inilah yang biasa kita sebut sebagai API. Nah, sekarang kita sudah tahu soal prinsip reaksi pembakaran.

Tapi, kenapa kita harus susah-susah beginian cuma buat tau rahasia di balik warna -warna api ?

Usut punya usut, warna api ternyata sangat ditentukan oleh seberapa efisien reaksi pembakaran yang berlangsung. Semakin efisien pembakarannya, semakin panas pula suhu yang dihasilkan.
Black Body Radiation, efisiensi reaksi pembakaran menyebabkan warna api yang berbeda dan biru adalah yang paling efisien

Dan semakin tinggi suhu pembakarannya, semakin kasat mata pula Radiasi Elektromagnetik  yang terpancar, dimulai dari merah gelap ke oranye, ke kuning, sampai akhirnya putih kebiruan. Inilah alasan pertama bahwa umumnya, pembakaran yang efisien akan menghasilkan api biru, sementara yang kurang efisien akan menghasilkan api kuning atau oranye.

Selanjutnya, efisiensi pembakaran juga sangat ditentukan oleh keberadaan oksigen. Tanpa oksigen, jangan harap bakal ada api. Kita beruntung, karena sampai saat ini, bumi masih jadi satu-satunya planet dimana kita bisa menyalakan api.

Rahasianya ada di atmosfer bumi kita yang 21%-nya adalah Oksigen. Itu kenapa, pembakaran juga cenderung lebih efisien jika kita pakai bahan bakar berbentuk gas. Soalnya, bahan bakar gas lebih mudah bercampur dengan oksigen di udara saat dipanaskan.

Itu sebabnya, bakso yang kita masak pasti lebih cepat matang kalau pakai kompor gas daripada kompor minyak tanah. Dibanding gas, pembakaran minyak tanah kurang efisien, sehingga menghasilkan juga zat pengotor berupa Jelaga. Jelaga inilah yang memancarkan cahaya kuning kemerahan saat dipanaskan.

Omong-omong, gas dan minyak tanah sama-sama bersifat HidroKarbon loh, alias terdiri dari unsur Hidrogen dan Karbon. Umumnya, senyawa-senyawa hidrokarbon, termasuk bahan bakar paling efisien karena gampang berikatan dengan oksigen. Dan asal tahu, kedua unsur ini akan memancarkan gelombang cahaya biru saat dipanaskan.

Daftar Nama Unsur di Level Atomis dan Gelombang Cahaya Yang Di Pancarkannya menjadi Warna

Pada prinsipnya, unsur yang berbeda memang bisa memancarkan cahaya yang berbeda juga. Karena di level atomis, elektron-elektron bakal langsung heboh saat dipanaskan. Alhasil, kehebohan ini akan memancarkan gelombang cahaya yang berbeda-beda sesuai karakter unsurnya. Kalau setelah ini mau bereksperimen, boleh-boleh saja. Asal jangan di dalam rumah!
Dan seperti biasa, Terima Kasih

Gimana pendapat kalian..
Share dibawah :)